Kamis, 29 April 2010

=======>Kehidupan yang bagaimana? Tentunya kehidupan yang toto tentrem karto
raharjo, gemah ripah loh jinawi dst, bukan? Untuk kehidupan yang makmur,
sentausa dan damai kan diperlukan teknologi dan ilmu pengetahuan sebagai lantai
kebudayaan masyarakat manusia. ISLAM mengajarkan kehidupan yang nikmat seperti
bangsa 'Aad yang memiliki kebun-kebun hijau yang mengalir di dalamnya
sungai-sungai gemericik sejuk (untuk bangsa nomad penggembala dan pedagang yang
bergelandangan di padang pasir dan batu lava hitam semenanjung Arabia - wah
sudah luarbiasa hebat).
=========> Jika memang bangsa Yahudi mendapatkan keistimewaan gen tercerdas
terlebih lagi kaum Muslimin harus berusaha lebih cerdas mengungguli yang
tercerdas. Jika kaum Muslimin tidak mampu mengungguli kecerdasan bangsa Yahudi
ya mana mungkin hendak menundukkan kesombongan Yahudi? Malahan realitas dewasa
ini tampak terbalik. Kaum Muslimin tampak sombong karena bersemayam di atas
kasur empuk firman Allah swt yang menyatkan bahwa, ISLAM adalah satu-satunya
al-Din yang diridzhoi Allah swt dan ummat ISLAM adalah sebaik-baik ummat yang
pernah diciptakan (lihat Al-Quran). Sehingga kaum Muslimin menjadi marah
sejadi-jadinya bila mendapat kritik dari dalam apalagi kritik dari luar dan
MALAS melakukan studi terhadap alam semesta seisinya tetapi getol mempelajari
ilmu klenik dan laku-laku menyendiri di masjid, di gua, di puncak gunung dll
tempat sambil menghisap ganja (pelajari polah laku kaum sufi) dan sejenisnya
atas dalih sebagai katalisator kefanaan (baca kitab-kita Al-Ghazali dan para
pendukungnya). Telah berabad-abad mereka mempertahankan pendapatnya bahwa
ilmupengetahuan kealaman dan kemasyarakatan akan menjauhkan kaum Muslimin dari
Allah swt. Sekarang ini, hari ini, saat ini, Allah swt sendiri menunjukkan
kepada kita kaum Muslimin bahwa pemikiran para 'ulama Muslim yang kita sanjung
setinggi langit itu ternyata keliru, salah total! Justru para ilmuwan yang
jujur telah banyak yang menerima ISLAM karena mereka mampu mebuktikan secara
rasional, logis dan dialektis akurnya, kecocokannya, satunya pemahaman atas
ayat-ayat Al-Quran dengan hasil-hasil studi mereka terhadap alam semesta dan
masyarrakat manusia.

A.M

----- Original Message -----
From: Alpha Bagus Sunggono
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Thursday, May 31, 2007 9:27 AM
Subject: Re: [ppiindia] Re: Islam dan Ideologi Transnasional


ISLAM itu mengajarkan tentang kehidupan.

Sedangkan mengenai Teknologi, pada dasarnya bukan di domain ISLAM.
Pada Surat Al Baqoroh di Al Quran dijelaskan,
bahwa suatu bangsa TERCERDAS adalah
keturunan Bani Israil.

Makanya Amrik, Europe maju tekonloginya,
karena memang merupakan RAS tercerdas di Bumi.

Pada tanggal 30/05/07, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
>
>
>
>
>
>
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "A. Marconi" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
>
> "4 - Dari uraian singkat di atas maka sebaiknya waktu lebih
> bermanfaat digunakan untuk menguasai dan memperdalam ilmu
> pengetahuan dan teknologi canggih dan membangun kehidupan di bumi
> demi kemaslahatan bersama seluruh mahluk yang hidup, termasuk
> bakteri, gaganggang dan lumut sekalipun. Ini adalah tugas utama kaum
> Muslimin yang harus dilaksanakan demi memenuhtuntutan sebagai
> holifatan fii al-ardzh. Apabila ilmu pengetahuan dan teknologi
> canggih dapat kita miliki maka AHLAQ kita sendiri akan terangkat
> setingkat demi setingkat mendekat kepada Al-Ahlaqu al-Karimah atau
> Ahlaq Wakil Allah swt di bumi...."
>
> ---> Tapi anehnya, mengapa justru bangsa bangsa beragama Islam yang
> paling kedodoran dalam tekhnologi canggih? Sudah pernah ke Darfur,
> Tunisia, Hadramaut, Marokko, Afganistan, dan sejenisnya?
>
> Ujung tombak kemajuan tekhnologi di Asia dipegang oleh bangsa bangsa
> yang menganut ajaran yang datang jauh sebelum Islam!
>
> Ceraamah yang romantis, namun tak sesuai dengan keadaan di
> lapangan.. bagaimana kalau berintrospeksi daripada jual kecap?
>
> DH
>
>
>
http://www.mail-archive.com/ppiindia@yahoogroups.com/msg53808.html

1 komentar: